Pandanganku tentang PRT
Fahmi Rizwansyah says:
Aku adalah penganut paham anti feodalisme. Ini pandanganku mengenai keberadaan PRT (Pembantu Rumah Tangga) di rumah.
- PRT adalah manusia, sama dengan majikan.
- Scope pekerjaannya harus jelas.
- PRT yang telah melewati masa probation, maka harus diperlakukan seperti pegawai.
- Jadwal dia bekerja, berlibur, mengambil cuti dan hak untuk bersenang-senang sebagaimana layaknya majikannya harus dihormati. PRT punya waktu privacy sendiri di luar jam kerja.
- Bahwa hidupnya seorang PRT itu tergantung dia sendiri bukan tergantung majikannya.
- Majikan hanya berhak menegur untuk kesalahan profesi dan majikan tidak berhak menggunakan anggota badannya secara langsung maupun tidak langsung menyakiti hati dan diri seorang PRT (sesuai dengan hukum UU KDRT dan Pidana)
- Jam kerja PRT harus mengikuti peraturan Depnaker.
- Majikan harus memberikan basic training dan tidak membiarkan seorang PRT mengerjakan sesuatu yang belum dia mengerti cara melakukannya. Dan majikan tidak berhak mengatakan bodoh kepada PRT untuk sesuatu hal diluar kemengertiannya. Kerusakan yang disebabkan oleh PRT harus dianalisa root causenya. Apakah karena lalai atau ketidaktahuan/ketidakmengertian.
- Reward dan punishment harus diterapkan namun majikan tidak boleh menerapkan aturan denda financial kepada PRT, kecuali kerusakan materi yang disebabkan oleh kelalaian profesi.
- Perlakuan lainnya adalah hal-hal yang sesuai dengan prinsip Pancasila dan UUD 1945.
Mana pandanganmu?!!!
Artikel frizzy untuk Gerakan Indonesia Bangkit
Didukung oleh www.MediaKita.info.ms
Cheers, frizzy2008.
Sunday, January 11, 2009
|
Labels:
gerakan indonesia bangkit,
opini
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
10 comments:
Kamu tau ga penghasilan TKW dan TKI kita di luar negeri adalah penghasil devisa terbesar kedua di Indonesia?
jadi sudah layak mereka diperlalukan adil dan ga diperas sama pihak2 yang ga berwenang! huh!
gw setuju banget sama point2 kamu diatas :)
setuju banget, perlu disosialisasikan itu..
sepakat dengan pendapatnya bang, pada dasarnya semua manusia sama di hadapan Tuhan, namun kita sebagai manusia yang suka membeda2kan secara posisi
Gue setuju bro...
Tapi kadang majikan suka menganggap rendah para PRT, melakukan seenaknya aja ama PRT....
Daku paling berasa dweh tinggal di eropa ikut suami, semua musti dikerjakan sendiri tanpa prt. Untungnya aku dah belajar mandiri tanpa bergantung ama prt sejak masih kecil, maklum nenek dan kakekku keras mendidik anak :( Tapi ada hikmahnya juga kaann sob, he he! :D
pembantu juga sama kok seperti saya cuma kebetulan jenis pekerjaan mereka yang berbeda, malahan baik sekali karena meringankan tugas - tugas dirumah, tetapi banyak yang keliru memahami profesi ini karena 'para juragan' menganggap dengan membayar pembantu maka mereka harus mengambil alih tugas juragan, ini yang kurang tepat...
Tetapi banyak juga pembantu yang sangat tercela dan kurang ajar, diantaranya adalah 'pembantu' negara dan termasuk juga pembantu yang mewakili kita untuk menyuarakan perasaan kita disana gedung DPR, kebanyakan dari mereka tidak sadar bahwa tugas mereka adalah membantu kita tapi malah kita yang harus nunduk - nunduk untuk sekedar minta tolong :-)
Salah kaprah he he he
Wah bung sebnernya ane kurang suka klo nyebur kata "PRT", Kesan Cinderlela banget heheeh...jujur betul banget klo mereka juga manusia...yang jelas merekapun patut dihargai...tapi kita ubah aja kata "PRT" jadi "Asisten","Mbo","Mba",or "Darling" juga boleh hehehe...
Bnr bgt neh...mereka itu juga manusia,patut di hargai dan di hormati juga...coa gak ada mereka dulu pas kita kecil...waaahhh,,repot kayaknya ortu kita..hehehe
Saya sangat setuju, biar bagaimanapun PRT adalah manusia dan kita juga wajib menghargai mereka.
hem . memang , terkadang majikan berperilaku seenaknya terhadap pembantunya . tp hukum di indo belum cukup kuat untuk melindungi kaum marginal seperti PRT ini .
Post a Comment